Pemberdayaan Kader Masyarakat Melalui Pemicuan Untuk Implementasi Seluruh Pilar STBM di UPTD Puskesmas Tapen

UPTD Puskesmas Tapen, 11 Oktober 2024 | UPTD Puskesmas Tapen melaksanakan kegiatan  pertemuan pemberdayaan kader masyarakat melalui pemicuan  untuk implementasi seluruh pilar STBM. Kegiatan diawali dengan sambutan Kepala UPTD Puskesmas Tapen, yang diwakili oleh Kepala Tata Usaha Puskesmas Rinita Verbiana Sari,S.Tr.Keb. Dalam sambutannya beliau menyampaikan, bahwa peran serta kader sangatlah penting dalam membantu puskesmas untuk meningkatkan kemauan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan di masyarakat. Kader kesehatan sebagai tangan panjang puskesmas di masyarakat, diharapkan mampu mengajak masyarakat untuk melaksanakan implementasi lima pilar STBM dalam kehidupan sehari-hari. Kader diharapkan mampu memicu/mengajak masyaakat untuk berperilaku hidup bersih.

Pertemuan pemberdayaan kader masyarakat dalam rangka kader masyarakat melalui pemicuan  untuk  implementasi seluruh pilar STBM adalah sebuah wadah untuk  mengumpulkan para kader kesehatan/masyarakat untuk mengajak/memicu para kader masyarakat/kesehatan untuk merubah perilaku higienis dan saniter dan mengimplementasikan lima pilar STBM dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, merubah perilaku atas kesadarannya sendiri dan dengan biaya sendiri, untuk mengatasi permasalahannya sendiri. Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula berpartisipasi. Pemberdayaan tersebut bertujuan agar masyarakat dapat memiliki inisiatif untuk melaksanakan berbagai kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan di sekitarnya agar dapat memperbaiki atau meningkatkan kualitas serta kondisi diri sendiri menjadi lebih baik.

Sedangkan Pemicuan adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku higiene dan sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku, faktor sosial dan ekonomi serta kebiasaan individu atau masyarakat. Melalui pemicuan, disamping  masyakat mampu secara mandiri merubah perilaku juga mampu secara mandiri membangun sarana sanitasi  yang diperlukan dalam mewujudkan lingkungan yang sehat menuju Desa STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).

Tujuan kegiatan pemberdayaan  kader  masyarakat melalui pemicuan  untuk   implementasi seluruh pilar STBM kegiatan ini adalah  untuk memberdayakan peran kader kesehatan dalam mengajak masyarakat merubah perilaku masyarakat  pada perilaku higienis dan saniter, melalui lima pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Sasaran kegiatan adalah kader kesehatan di wilayah UPTD Puskesmas Tapen.

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendukung upaya percepatan peningkatan akses sanitasi. STBM merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat, melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat ini diharapkan permasalahan kesehatan lingkungan  yang ada di masyarakat dapat diatasi bersama, dibawah  dukungan pemerintah desa dan masyarakat setempat. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat mampu mewujudkan Desa STBM dengan pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Masyarakat dipicu/diajak untuk melaksanakan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat, dengan kesadaranya sendiri.

Masyarakat dipicu untuk merubah perilaku ke higienis dan saniter karena derajat kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor :

  • Faktor perilaku masyarakat
  • Faktor lingkungan (sanitasi dan air bersih)
  • Faktor pelayanan kesehatan
  • Faktor genetika

Terlaksananya pencegahan penyakit berbasis lingkungan, memberdayakan hidup bersih dan sehat, meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat.

Sedangkan Lima pilar STBM adalah :

  1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS)  : Suatu kondisi ketika setiap individu dalam suatu komunitas tidak lagi melakukan perilaku buang air besar sembarang yang berpotensi menyebarkan penyakit.
  2. Cuci Tangan  Pakai Sabun (CTPS) : Perilaku cuci tangan dengan mengunakan air bersih yang mengalir dan Sabun
  3. Pengolahan Air Minum dan Makanan di Rumah Tangga (PAMM-RT) : Melakukan kegiatan mengelola air minum dan makanan di rumah tangga untuk memperbaiki dan menjaga kualitas air dari sumber air yang akan digunakan untuk air minum serta untuk menerapkan prinsip higiene sanitasi pangan dalam proses pengelolaan makanan di rumah tangga.Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PSRT).
  4. Melakukan kegiatan pengolahan sampah di rumah tangga dengan mengedepankan prinsip mengurangi, memakai ulang dan mendaur ulang.
  5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (PLCRT). Melakukan kegiatan pengelolaan limbah cair di rumah tangga yang berasal dari sisa kegiatan mencuci, kamar mandi dan dapur yang memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan yang mampu memutuskan mata rantai penularan penyakit.

Kader kesehatan merupakan sumber daya manusia yang memiliki potensi untuk membantu petugas kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat untuk mendukung terwujudnya masyarakat yang memiliki perilaku hidup sehat.

Kader kesehatan  merupakan  tangan panjang puskesmas yang langsung berada di tengah - tengah  msyarakat, menggerakkan dan memotivasi masyarakat, membantu identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat, membantu mengembangkan kapasitas masyarakat.

Kader kesehatan diharapkan mampu mengajak / memicu masyarakat intuk berperilaku higienis dan saniter dengan melaksanakan lima pilar STBM di kehidupan sehari-hari.

Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, puskesmas, dan masyarakat, diharapkan program STBM dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang nyata bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tapen. Semoga melalui kegiatan pemicuan ini, kesadaran dan aksi nyata masyarakat dalam mengimplementasikan seluruh pilar STBM dapat semakin meningkat.

Share Berita Ini